✝ dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.
Roma 14:12π
✝ Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.
ππππππππ
Ketika Orang memuji *Milikku*,
aku berkata bahwa ini *Hanya TITIPAN saja...
⚰⚰⚰⚰⚰⚰⚰⚰
Bahwa mobilku adalah _titipan-NYA,_π
Bahwa rumahku adalah _titipan-NYA,_π
Bahwa hartaku adalah _titipan-NYA,_π°
Bahwa putra-putriku hanyalah _titipan-NYA ..._⛹π΄
πTapi mengapa aku tidak pernah bertanya,
_*MENGAPA DIA*_ menitipkannya kepadaku?
*_UNTUK APA DIA_* menitipkan semuanya kepadaku.π
Dan kalau bukan milikku,
apa yang seharusnya aku lakukan untuk milik-NYA ini?π
Mengapa hatiku justru *_terasa berat_*, ketika titipan itu diminta kembali oleh-NYA?π’
Malahan ketika diminta kembali,
_kusebut itu_ *MUSIBAH,*
_kusebut itu_ *UJIAN*,
_kusebut itu_ *PETAKA*,
_kusebut itu apa saja ..._
Untuk melukiskan, bahwa semua itu adalah *DERITA*....π©π«
Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan
*Kebutuhan DUNIAWI ku*, supaya
_Aku ingin lebih banyak_ *HARTA*,
_Aku ingin lebih banyak_ *MOBIL*,
_Aku ingin lebih banyak_ *RUMAH*,
_Aku ingin lebih banyak_ *POPULARITAS*,π¬
_Dan kutolak_ *SAKIT*,
_Kutolak *KEMISKINAN,*_
Seolah semua *DERITA* adalah *_hukuman_* bagiku.π£
Seolah *KEADILAN* dan *KASIH-NYA*,
harus berjalan seperti penyelesaian matematika
dan harus sesuai dengan kehendakku. π€
Aku *_rajin beribadah_*,
maka selayaknyalah derita itu menjauh dariku,
Dan nikmat dunia seharusnya kerap menghampiriku ...π
Betapa curangnya aku,
Kuperlakukan *DIA* seolah _Mitra Dagang_ ku
dan bukan sebagai *Kekasih jiwaku!*π€
Kuminta *DIA* membalas _perlakuan baikku_
dan menolak keputusan-Nya yang tidak sesuai dengan keinginanku ...π
Padahal setiap hari ketika berdoa selalu kuucapkan,
_Hidup dan Matiku, hanyalah untuk-Mu ya Tuhan, AMPUNI, aku, ya Tuhan ..._ππ’
Mulai hari ini, ajari aku agar menjadi pribadi yang bisa selalu *BERSYUKUR*
dalam setiap keadaan
dan menjadi bijaksana,
mau menuruti _kehendak-Mu_ saja ya Tuhan ...π
Sebab aku yakin
*ENGKAU* akan memberikan _anugerah_ dalam hidupku ...π
*KEHENDAKMU* adalah yang ter *BAIK* bagiku ..
Ketika aku ingin hidup *KAYA*, aku lupa,
bahwa *HIDUP* itu sendiri
adalah sebuah *KEKAYAAN*.π·
Ketika aku berat utk *MEMBERI*, aku lupa,
bahwa *SEMUA* yang aku miliki juga adalah *PEMBERIAN*.π
Ketika aku ingin jadi yang *TERKUAT*, aku lupa,
bahwa dalam
*KELEMAHAN*, Tuhan memberikan aku *KEKUATAN*.✌πͺ
Ketika aku takut *Rugi*,
Aku lupa, bahwa *HIDUPKU* adalah sebuah *KEBERUNTUNGAN*,
kerana Anugerah-Nya.π»
πSelagi masih diberi kesempatan, mari kita belajar *bersyukur* dan melakukan *kehendak-nya* bukan *kehendak kita*
π*YAKOBUS 4 : 14*π
Sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. *_Apakah arti hidupmu?_* Hidupmu itu sama seperti *uap* yang sebentar saja kelihatan lalu *lenyap*. ⚰π
πBila kita tidak dapat _berbuat sesuatu_ untuk seseorang,
Maka _berdoalah_ untuk seseorang.
ADS HERE !!!